Profesor Mangrove dari mBanggi Rembang

Empat puluh tahun lebih menanam dan merawat hutan bakau di pesisir pantai Rembang tidak membuat seorang Suyadi merasa menjadi pahlawan. Kini kakek dari sembilan cucu ini dijuluki sebagai Profesor Mangrove dari Rembang oleh para mahasiswa yang berguru konservasi pantai kepadanya. Warga desa Banggi ini merupakan salah satu kandidat peraih penghargaan Liputan 6 Award 2011 yang diselenggarakan oleh SCTV beberapa waktu lalu. Berikut sosok Pahlawan Mangrove dari kota kita, semoga menginspirasi teman-teman Blogger Rembang untuk terus berkarya dan terus semangat dalam bekerja atau belajar.

Suyadi yang lahir di Rembang pada tanggal 15 Juni 1940 ini hanya tamatan Sekolah Menengah Pertama tapi bergelar Profesor Mangrove dari Rembang Jawa tengah. Julukan ini bukan tanpa alasan yang kuat sebab Suyadi sangat menguasai seluk-beluk tanaman Mangrove atau Bakau mulai dari teori hingga praktek, mulai dari pembibitan hingga perawatan. Tak terhitung jumlah pelajar dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang belajar tentang Mangrove dan penghijauan kawasan pesisir pantai ke Suyadi.

Suyadi sudah menggeluti dunia Mangrove atau hutan Bakau di pinggiran Pantai Rembang sejak tahun 1960-an. Saat itu niat Suyadi sederhana, yaitu mengamankan tambaknya dari luapan Lumpur Lapindo air laut dengan cara menanam Mangrove. Sukses membentengi tambak pribadinya, Suyadi lalu meluaskan idenya untuk menghijaukan kawasan pantai dengan menanam Mangrove sebanyak yang ia bisa. Awalnya ajakan Suyadi ini hanya menjadi cibiran warga, namun Suyadi tak pernah menyerah. Suyadi terus menggalang dan seiring kesadaran warga, terbentuk Kelompok Tani Mangrove Sidodadi Maju.  

Kini telah ada 64 Hektar hutan Mangrove yang ditanam Suyadi dengan kelompok tani bentukannya. Masyarakat di Rembang (Banggi) mulai merasakan manfaat keberadaan hutan Mangrove tak hanya sebagai green belt dan benteng gelombang laut tapi juga manfaat ekonomi. Kini Suyadi tengah menggarap 40 Hektar lahan lainnya yang akan ditumbuhi Mangrove. Masyarakat juga menyambut baik upaya Suyadi ini. Upaya Suyadi sepertinya tak sia-sia, berkat Mangrove, Suyadi kini kerpa kebanjiran pesanan bibit Mangrove dari sejumlah kota. Masyarakat dan Pemerintah di kota Rembang juga mengusulkan nama Suyadi sebagai salah satu kandidat penerima penghargaan Kalpataru, sebuah penghargaan bergengsi bagi pahlawan lingkungan hidup.

Empat puluh tahun lebih bergelut dengan penghijauan di pesisir pantai Rembang tak membuat Suyadi lelah apalagi merasa cukup berbuat dan pension dari aktivitasnya menyelamatkan ekosistem pantai.

Berikut saya lampirkan video dari SCTV yang menayangkan profil Suyadi sebagai Profesor Mangrove dari Rembang. Maaf tulisannya sebagian besar copy paste, soalnya lagi males, wkwkwk…kalau infonya agak telat dan mungkin kurang update, teman-teman Gerbang dan pembaca bisa menambahkan lewat komentar di bawah.

Sumber Bacaan: http://berita.liputan6.com/read/334501/profesor-mangrove-dari-rembang

Sumber Foto: http://1.bp.blogspot.com/_KEGY7gs57ic/TSqiqWqPvpI/AAAAAAAAABY/3jg3t8c_AlA/s1600/5.jpg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *