Opini  

Dominasi Etnis Tionghoa pada Industri Kerajinan Batik Tulis Lasem

batik lasem tionghoa

Industri kerajinan batik tulis Lasem memang telah mengalami perkembangan pesat dewasa ini. Sejarah yang menyatakan bahwa ada akulturasi antara budaya Tionghoa dan Jawa dalam sehelai batik menyebabkan industri ini diperankan oleh pengusaha Tionghoa keturunan dan pengusaha pribumi. Akan tetapi pada faktanya pengusaha Tionghoa lebih mendominasi jaringan pemasaran batik tulis Lasem.

Penelitian ini menjelaskan dominasi jaringan pemasaran batik tulis Lasem yang dilakukan pengusaha etnis Tionghoa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari informan dan perilaku yang diamati. Sumber data dalam penelitian ini adalah pengusaha batik tulis Lasem, baik pribumi ataupun Tionghoa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Jenis data dalam penelitian ini adalah segala pernyataan atau tindakan informan (data primer) dan data tentang industri kerajinan batik tulis Lasem serta profil Kabupaten Rembang dan Kecamatan Lasem (data sekunder). Teknik analisis data meliputi reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

Hasil penelitian yang diperoleh bahwa ada dominasi dalam jaringan pemasaran batik tulis Lasem, dominasi tersebut lebih ditekankan pada dominasi kualitas daripada kuantitas. Dominasi kuantitas adalah dominasi yang berkaitan dengan jumlah pengusaha etnis Tionghoa yang lebih banyak dari pada pengusaha pribumi, selain itu juga dapat dilihat dari jumlah produksi yaitu jumlah produksi batik yang dihasilkan oleh pengusaha etnis Tionghoa jauh lebih banyak dari pada pengusaha lokal. Sedangkan dominasi kualitas adalah dominasi dilihat dari segi kualitas batik. Batik hasil produksi pengusaha Tionghoa menurut sebagian masyarkat Lasem lebih berkualitas. Dominasi tersebut mendapat legitimasi dari pengusaha batik pribumi dan masyarakat Lasem pada umumnya karena memang orang-orang Tionghoa memiliki etos kerja, modal sosial dan penguasaan informasi yang baik. Dominasi tersebut juga berdampak positif dan negatif bagi masyarakat khususnya pengusaha batik pibumi. Berdampak positif artinya keberadaan pengusaha Tionghoa di Lasem membawa pengaruh besar terhadap perkembangan dan kemajuan industri batik tulis Lasem. Sedangkan berdampak negatif adalah pengusaha lokal dirugikan karena pengusaha Tionghoa menguasai jumlah produksi dan jaringan pemasaran.

Berdasarkan hasil penelitian peneliti memberikan rekomendasi berupa: peran serta Disperindagkop untuk memfasilitasi pengusaha pribumi dalam memperluas jaringan pemasaran. Dominasi diharapkan menjadikan pengusaha batik tulis pribumi untuk semakin menggiatkan usaha batik tulis agar mampu bersaing secara kualitas maupun kuantitas.

Oleh: Dyan Lestari (Abstrak Tesis UGM Yogyakarta, 2011)
Judul Asli Tesis: Dominasi Jaringan Pemasaran Etnis Tionghoa pada Industri Kerajinan Batik Tulis Lasem

Image: http://dessysetyawati.multiply.com/

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *