Alkhamdulillah, nyampe rumah juga setelah hampir empat jam bareng teman-teman dari komunitas Rembang Heritage menggali kembali sejarah dan budaya kota tua Lasem yang saya sendiri terpana setelah mengetahuinya, kebetulan juga ada tamu seorang eneng geulis seorang penulis dari Bandung. Kali ini saya tidak membahas tentang hal ini tapi saya akan mengulas tentang acara yang di nahkodai oleh mas M. Arief Budiman yaitu Berbagi Ide Segar 40 Hari 40 Kota Nonstop (Jawa–Bali
Acara yang di selenggarakan atas kerjasama dari SMK Umar Fattah desa Punjul Harjo Rembang ini, di mulai sekitar pukul 09.30 WIB bertempat di sebuah ruang kelas yang dirubah sedemikian rupa, tema klasik sangat terasa dengan tata ruang serta meja dan kursi serba bambu hingga menjadikan suasana podium yang luar biasa dan nyaman sekali untuk berlama-lama, tak heran kursi yang disediakan pun penuh hingga ada yang di luar ruangan.
Sejumlah siswa dari SMK Umar Fattah maupun SMK atau SMA lain yang diundang serta komunitas–komunitas yang ada di Kabupaten Rembang diantaranya GERBANG (Komunitas Blogger Rembang ), Ketek Ogleng, Rembang Herritage, Kancing dan masih banyak lagi lainnya turut menghangatkan acara ini. Acara yang bertemakan “ Bermain-Main Dan Dibayar Mahal” ini memang sangat menarik beberapa kalangan, diantaranya para guru baik dari kalangan SMK Umar Fattah Maupun dari SMA lainnya.
Tak terasa hingga sekitar pukul 12.00 acara yang dari awal langsung diisi oleh mas Arief sendiri ini diisi dengan beberapa hal, diantaranya motivasi-motivasi untuk adik adik yang masih belajar di bangku sekolah, , sosial masyarakat, politik dll. selain itu juga tidak ketinggalan sesi Tanya jawab, setelah itu istirahat sholat dan makan, selang satu jam kemudian sekitar pukul 13.00 acara dilanjutkan kembali sesi dua yang mana khusus bagi Komunitas-Komunitas yang hadir untuk Berbagi Ide Segar dengan mas Arief, sesi yang menarik saya rasa karena diluar dugaan saya ada banyak hal-hal baru yang saya bisa tangkap, tapi pembahasan terarah
Mas Muhammad Arief Budiman adalah sosok yang berjiwa besar saya rasa, disamping kesuksesannya dalam membangun sebuah perusahaan tapi dia bersama komunitasnya mencoba untuk berbagi mencari generasi baru supaya bisa mengubah yang biasa menjadi luar biasa. Sekitar pukul 15.00 Waktu Rembang acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari SMK Umar Fattah yaitu sebuah laptop untuk Komunitas Kancing dari Pacing, kalau tidak salah ini adalah komunitas orang yang peduli pendidikan anak anak kecil. “Pantas kiranya ini saya berikan kepada komunitas kucing” ucap Kepala SMK Umar Fattah.
