Siapkah Kalian disebut Blogger?

Hai sahabat blogger, siapkah kalian disebut-sebut sebagai blogger? Senangkah kalian ketika mendapat predikat seorang blogger? Atau mungkin hobi/profesi seorang blogger ini merupakan aktifitas yang lumrah, seperti aktifitas lainnya yang dilakukan sebagian besar orang.
Dalam kesempatan kali ini saya mencoba berbagi pengalaman seputar peran saya sebagai blogger di Rembang. Di saat saya sering berkicau di twitter, perihal aktifitas saya sebagai blogger, teman bahkan orang yang sebelumnya tidak pernah mengenal diriku, hanya dengan nama     “B-L-O-G-G-E-R” mereka bisa mengenalku.
Bicara masalah terkenal akibat predikat blogger, ada satu fakta membuktikan, bahwa peran seorang blogger itu bukan hanya menulis, blogwalking, edit template dan UPDATE CONTENT. Melainkan mengimplementasikannya pada masyarakat awam “belum paham apa itu BLOG”, dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki seorang blogger itu.
Artinya begini, ketika kita benar-benar sudah matang memilih profesi ini sebagai penunjang karir. Maka sebaiknya kalian benar-benar siap mendalami terkait apa saja tentang sifat-sifat blogger dan lain sebagainya.
Bukan seperti saya. Loh memang kamu kenapa? Bukannya kamu seorang blogger juga. Benar! saya memang seorang blogger! Bahkan di Rembang saya sedang menjalankan misi untuk mengenalkan seputar Rembang, terkait wisata, café, kuliner dan masih banyak lagi. Tapi ketika harus menuntut diri sebagai blog journalist, maka yang seharusnya dilakukan adalah melakukan liputan (bagaikan bak Wartawan) hanya perbedaannya kebebasan ekspresinya lebih besar, dibandingkan wartawan. Bisa dilihat sendiri di blog Gerbang.
Nah, ketika sedang melakukan liputan atau wawancara dengan salah satu narasumber, maka yang saya lakukan diawal adalah memperkenalkan diri, bahwa saya dari blogger Rembang. Perkenalan diri itu harus selalu dilakukan, kalau ingin bertemu orang baru, apalagi memiliki maksud dan tujuan tertentu. Namun adakalanya saya merasa kebingungan sendiri, ketika ditanya mengenai kajian blogger dalam kehidupan masyarakat, saya terdiam sejenak dan menjawab menggunakan argument semampuku. *Meskipun ia mengiyakan dan seakan-akan jawaban saya tepat, padahal saya merasa jawaban itu tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi. HuHuHu.
Sebenarnya hal ini bukanlah perkara serius, letak kesalahannya hanya pada ketidaksiapan diriku membawa predikat sebagai blogger. Karena pada saat mengenal dunia blogging, saya kira blogger itu hanya beperan aktif dalam sebuah tulisan saja. Melainkan harus siap dengan pertanyaan mengenai, apa saja isi dalam blog, fungsi blog, bagaimana cara menggunakan blog secara sehat, bahkan implementasi langsung di masyarakat, seperti perkenalan blog dan masih banyak lagi.
Maka dari itu di tahun 2011 lalu, saya akui memiliki banyak kekurangan dan ketidaksiapan dengan apa yang sebaiknya dilakukan oleh seorang blogger. Nah, di tahun 2012 inilah saya akan memulainya dengan melakukan banyak #resolusi terkait hal ini.
HHmm,, rasanya pembahasan kali ini cukup sampai disini dulu. Untuk selanjutnya saya kembalikan pada kalian semua para blogger sejati, ”SIAPKAH KALIAN DISEBUT BLOGGER???”
Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *