Pintar-pintar Memilah Judul Postingan

Kata orang, lazimnya kendala menulis adalah ketika memulai. Sering kali kita lama berputar-putar menentukan judul tatkala menulis postingan blog. Demikian pula saya. Seperti juga menulis buku, cerpen, atau artikel di media cetak, dibutuhkan kreativitas dan kejelian khusus guna merumuskan judul postingan yang eye-catching. Ada unsur copywriting dalam penulisan judul ini. Sebab, kendati sudah disebar tautannya di media sosial lain pun, besar kemungkinan tidak dilirik jika judulnya ‘datar’ atau terkesan biasa saja.

Bukan rahasia lagi bila kebanyakan pengonsumsi informasi dunia maya cenderung membaca cepat. Karenanya diusahakan pemilihan kata untuk judul tidak kelewat panjang. Ini bukan sekadar untuk postingan yang berbau jualan barang fisik (misalnya pengelola blog yang mendukung produsen produk tertentu). Bagaimana pun, di ranah maya yang berlimpah informasi ini, kita ‘berlomba-lomba’ menarik perhatian pengunjung sekaligus mengasah diri agar bisa menulis secara efektif.

Contoh: Kira-kira Ke mana ya si Mpus Pergi? memang cukup jelas untuk menggambarkan bahwa isi postingan adalah hilangnya seekor kucing milik penulis blog, atau mungkin kerabat dekatnya. Namun akan lebih efektif jika diringkas menjadi Mpus, Mpus, Pulang Dong.

Efek kejut alias nuansa ‘heboh’ pada judul perlu juga diperhatikan, seperti iklan. Saya pernah menemukan postingan sebuah forum besar yang cukup membetot atensi, kalau tidak salah judulnya berbunyi Hidup di Jepang Mahal, Mati Apalagi. Sayang ketika saya menulis artikel ini, tautannya sudah lenyap dan ada pesan invalid threaded sehingga saya tidak bisa mencantumkan sumber atau menulis lebih lanjut mengenainya.

Walaupun heboh itu perlu, sebaiknya utamakan relevansi judul dengan isi. Usahakan agar judul tidak ‘menjerit-jerit’ sedangkan isinya ternyata hanya membahas permukaan. Misalnya, Blog Pembunuh Bayaran: Siapa di Baliknya? Kemudian uraian postingan tersebut mengenai fenomena blog penyedia jasa pembunuh bayaran dan penculikan, komentar sementara masyarakat yang tidak signifikan (alias bisa ditonton di media lain), dan pernyataan “Sampai sekarang belum jelas jati diri pemilik dan pengelola blog tersebut”. Itu sama saja mengecoh.

Oleh: Rini Nurul B. (Editor Bahasa bz!)

Sumber: bz! Blogfam Magazine Edisi 35/Februari 2012

Exit mobile version