Perombakan Susunan Otak

den xiii

den xiiiOtak seperti otot. Semakin banyak melakukan kegiatan yang dilakukan, maka semakin bisa menjadi besar dan rumit.

Menurut Eric Kandel peraih Nobel tahun 2000 menunjukkan bahwa ketika orang belajar sesuatu, susunan dalam otak mereka berubah. Dia juga menunjukkan bahwa peraihan kepingan-kepingan informasi sederhana dapat memicu perubahan fisik dari susunan neuron-neuron yang turut serta dalam proses tersebut. Kalau ditafsirkan yaitu perubahan-perubahan fisik pada otak menghasilkan pengaturan fungsional dan pengaturan ulang otak.

Itu menakjubkan bukan, karena dengan begitu otak terus-menerus mempelajari berbagai hal sehingga akan memperbaharui susunannya.

Sebagai contoh dalam hal, ketika kita belajar, neuron-neuron dalam otak akan membesar, bergoyang, dan membelah. Neuron-neuron itu akan membuat cabang koneksi pada satu titik, meluncur kesatu wilayah terdekat dan membentuk koneksi dengan neuron-neuron yang baru dan saling menguatkan koneksi elektrik satu sama lain serta meningkatkan efisiensi alih informasi.

Otak kita juga begitu sensitive terhadap masukan eksternal sehingga susunan fisik otak itu tergantung pada kebudayaan tempat otak berada. Bahkan kembar identik tidak memiliki susunan otak yang sama. Andaikan ada dua orang pria dewasa kembar melihat tayangan film Andrea Hirata yang berjudul Laskar Pelangi, dengan kondisi berada diruangan, dan waktu yang sama, kedua pria dewasa itu melihat film dengan sudut pandang yang agak berbeda satu sama lain. Kita mendapati bahwa otak mereka mencerna memori-memori visual dari video tersebut secara berbeda, sebagian karena mustahil untuk melihat video dari titik yang sama. Ketika film sudah berputar sekian detik saja, mereka sudah memiliki susunan berbeda mengenai film yang sama dilihat tersebut.

Itulah kekuatan otak. Pemelajaran menghasilkan perubahan-perubahan fisik di dalam otak dan perubahan-perubahan itu unik bagi setiap individu. Bahkan kembar identikpun dengan pengalaman yang identik pula tidak akan memiliki otak bersusunan sama persis.

Apakah semakin besar dan semakin rumit itu berarti semakin pintar seseorang adalah soal lain lagi, tapi yang pasti adalah: Apa yang kita lakukan secara fisik dalam kehidupan akan mengubah bentuk otak kita. Kita dapat menyusun dan menyusun ulang diri kita dengan pilihan sederhana seperti olah raga, membaca, ataupun dengan memainkan alat musik, tapi yang jelas jangan rusak otak kita dengan mengkonsumsi alkohol.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *