Ber-how to Ria dalam Blog

Sejak mengenal Google sebagai ‘tempat bertanya utama’, para pengguna internet biasanya menelusuri rimba maya guna memperoleh informasi yang variatif sesuai kebutuhan masing-masing. Informasi yang dicari termasuk langkah-langkah tertentu melakukan sesuatu, mulai dari yang berbau teknologi, menangani gejala flu ringan pada balita, mengusir ulat, sampai masak-memasak. Kadang informasi yang didapat bersifat teknis, kadang prosedur umum misalnya mengajukan keluhan secara tepat (dan diharapkan ditangani dengan tepat) ke suatu perusahaan jasa.

Mengingat masyarakat sekarang mulai berpaling pada blog-blog yang tersebar di dunia maya untuk mengais keterangan lebih rinci karena blog-blog lebih mudah dipahami ketimbang membaca buku manual, alangkah idealnya jika kita memperhatikan bahasa postingan blog. Barangkali keterbatasan waktu menjadikan kita merasa lebih mudah ‘mencomot’ dari Help dan menerjemahkan ala kadarnya. Sebaiknya hal ini dihindari karena akan membingungkan pembaca/pengunjung.

Ketimbang mengambil jalan pintas dengan cara seperti itu, para pemilik blog sangat dianjurkan untuk menulis dengan kata-kata sendiri. Walau bukan menulis buku atau artikel ilmiah di koran, kita tetap perlu membaca ulang sebelum posting. Bukan rahasia lagi, pilihan kata yang keliru serta struktur berantakan bisa memburamkan informasi yang perlu.

Usahakan kalimat tidak kelewat panjang. Misalnya, ‘Kalau masih bisa terkoneksi, berarti modemnya baik-baik saja. Kemungkinan besar jaringan provider yang bermasalah. Untuk mengatasinya, Anda dapat menghubungi CS langsung di email xxx atau nomor sekian pada jam kerja.’

Bandingkan dengan: ‘Kalau internet masih terkoneksi artinya bukan modem yang bermasalah melainkan jaringan provider. Langsung hubungi CS ke nomor atau email bla bla bla bla asalkan jam kerja pasti cepat dijawab.’

Untuk blogger yang masih (berjiwa) muda, boleh-boleh saja menulis tip dan how to ini dengan bahasa semi gaul. Mengapa semi? Perlu diingat bahwa pemakai internet berasal dari berbagai usia dan bisa berada di berbagai belahan negara, bahkan dunia mana saja. Hindari kesulitan yang timbul akibat kesalahpahaman. Toh berbahasa ringan dan cair tidak berarti wajib gaul. Jika menu perangkat lunak komputer yang berbahasa Indonesia saja masih terasa kaku dan janggal, bayangkan seandainya saudara kita dari daerah terpaksa berhadapan dengan kalimat seperti ini: ‘Kalo cuma mau install ulang sih gampang beud, cyin.’

Oleh: Rini Nurul B. (Editor Bahasa bz! Magazine)

Sumber: bz! Blogfam Magazine Edisi 35/Februari 2012

Exit mobile version