Blogger Rembang Masuk Koran

Judul aslinya “Gemar Blogging Berbuah Rupiah” terbit di Suara Merdeka, 10 Januari 2012. Saya ketik ulang dari foto yang diupload oleh Day Milovich di status facebooknya. Mohon maaf kalau ada yang salah dan kurang tulisannya. Semoga bermanfaat.

“Sejak saat itu, saya membuat blog ecek-ecek tentang laptop dan saya daftarin ke Google Adsense, karena belum tahu jelas peraturannya, saya hampir tiap malam mengklik sendiri iklannya dengan proxy negara lain. Setelah dapat 400 dolar dalam 4 hari, akhirnya seminggu kemudian blog saya di-banned google”

Sebuah testimoni pengalaman mencari uang melalui internet itu dituturkan dengan lincah khas gaya anak muda oleh blogger anggota Gerbang bernama akun Jolodong.

Gerbang merupakan Komunitas Blogger Rembang yang aktif berkumpul di alamat web blog rembang.org

Anggotanya yang terdaftar di situs jejaring sosial Facebook Gerbang kini sudah 124 orang. Dikisahkan blogger asal Kragan itu, meski kerap mengaku frustasi, dia tak patah arang. Setelah mencoba berbagai cara, niat mendapatkan uang dari internet pun akhirnya bisa. “Horeee…” tulisnya yang diposkan pada 6 Januari 2012.

Mencari uang di web blog tengah menjadi kegemaran sejumlah anak muda di Kabupaten Rembang, Day Milovich, seorang blogger asal Desa/Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang menuturkan, cara yang paling bisa diandalkan untuk mencari uang adalah dengan menjual produk, seperti kaos dan mebel, yang kemudian dipasarkan melalui internet.

Cara ini ternyata kurang memuaskan. Sebab tidak setiap blogger menjual produk nyata untuk dijual.

Google dan situs penjualan online seperti Amazon akhirnya menyiasati dengan cara memberikan kesempatan kepada siapapun untuk menyediakan ruang iklan di blog mereka. Siapa saja yang klik link iklan itu atau membeli produk dari link tadi akan dihitung. Lalu pemilik blog bisa mendapat uang atau komisi dari Google atau Amazon.

Orang pun ramai memikirkan cara menaikkan kunjungan (traffic), menaikkan popularitas dengan backlink (yaitu seberapa banyak alamat blog seseorang dipasang di situs lain), serta bagaimana cara menjadi nomor satu di mesin pencari (terutama Google).

“Teknik ini disebut Search Engine Optimization (SEO), kadang ada yang memakai cara wajar, ada pula yang memakai metode blackhat (curang). Google menghadapi fenomena blackhat ini dengan cara selalu mengganti algoritmanya agar tidak mudah dicurangi,” jelasnya.

Daerah Kelahiran

Orang lebih tertarik mencari uang di internet dengan cara serius menekuni passive income. Siapa yang rajin mengikuti informasi dan tren, kata dia, akhirnya dialah yang akhirnya menjadi pemenang.

Dia mencontohkan di Grup Komunitas Blogger Rembang (Gerbang), mereka mengadakan gathering (kumpul bareng), berbagi link di status group, dan chat. “Kalau melihat aktivitasnya, mereka memang sambil mencari passive income dari nge-blog,” ungkapnya.

Tren nge-blog untuk daerah kelahiran juga terjadi di Desa Sulang (nama blog beralamat di sulang.wordpress.com sejak 2007. Ada 17 blogger dalam satu desa yang menulis bersama di blog Desa Sulang.

“Biasanya blog yang berhasil selalu dikerjakan bersama serta memiliki niche (tema) yang spesifik dan content (isi) yang unik produksi sendiri,” ucapnya.

Respon (4)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *